🎉 Tindakan Yang Menyedihkan Hati Tuhan

Sebelumnya mari kita baca dasar Alkitab kita; Mazmur 3:1-3 (TB) Mazmur Daud, ketika ia lari dari Absalom, anaknya. Ya TUHAN, betapa banyaknya lawanku! Banyak orang yang bangkit menyerang aku; banyaknya orang yang berkata tentang aku: "Baginya tidak ada pertolongan dari pada Allah.". Untuk melihat lebih jauh kehidupan, bagaimana kita dapat

“Demikian juga halnya dengan iman Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” Yakobus 2 17 Minggu yang lalu saya bertemu dengan seorang teman, dan kami berbincang-bincang mengenai perbedaan antara dua aliran Kristen yang paling sering diperdebatkan. Salah satu aliran sangat menekankan hal kedaulatan Tuhan sehingga segala sesuatu dilihat dari sudut pandang bahwa manusia hanya bisa berserah kepada Tuhan. Tuhan yang menetapkan siapa yang bisa menjadi umatNya dan menentukan segala sesuatu untuk umatNya, baik itu berupa hal yang meyenangkan maupun hal yang menyedihkan. Mereka percaya bahwa Tuhan mahakasih, tetapi keputusan Tuhan tidak bisa dipengaruhi cara hidup manusia. Sekalipun manusia berusaha untuk hidup menurut firmanNya, itu tidak menjamin keselamatan mereka. Orang diselamatkan karena iman, tetapi iman itu datang dari Tuhan tanpa terpengaruh perbuatan manusia. Aliran yang lain menekankan sifat Tuhan yang mahakasih, yang mau mengampuni manusia jika mereka bertobat dan menyatakan pertobatan mereka. Tuhan bisa mengasihani mereka yang hancur hatinya dan mencari Tuhan dengan sepenuh hati. Tuhan memberikan iman kepada mereka yang mau bersunguh-sungguh memintanya. Tuhan mengasihi mereka yang percaya kepadanya dan rajin berbuat baik untuk Dia dan sesama. Dengan demikian, sikap Tuhan terhadap ciptaanNya dipengaruhi oleh perbuatan mereka. Tuhan bisa berubah pikiran dan itu karena kasihNya. Kitab Yakobus agaknya berbeda dengan kitab-kitab lain dalam Alkitab. Bagi sebagian orang Kristen yang mengikuti aliran yang pertama, ada sedikit kesan bahwa Yakobus agaknya mementingkan perbuatan dan bahkan menyetarakan iman dengan perbuatan baik. Oleh karena itu, kitab Yakobus mungkin kurang disenangi oleh mereka, dan bahkan ada yang berpendapat bahwa kitab ini mungkin bukan bagian dari Alkitab. Pada pihak yang lain, ada aliran yang sering memakai kitab Yakobus untuk menekankan pentingnya perbuatan, dan bahkan mengharuskan perbuatan baik untuk menjamin adanya keselamatan. Bukankah menurut 1 Korintus 13 13, kasih adalah lebih besar dari iman dan pengharapan? Bagaimana manusia bisa mendapatkan keselamatan sesudah hidupnya berakhir di dunia adalah hal utama yang dibahas dalam semua aliran kepercayaan. Kalau ada orang yang hanya membahas bagaimana manusia bisa hidup berbahagia di dunia, orang itu bukan membahas kepercayaan tetapi falsafah hidup. Hidup di dunia memang dapat dilihat dan dirasakan, dan untuk itu kita tidak membutuhkan kepercayaan, tetapi perlu melakukan tindakan atau perbuatan. Seorang mungkin percaya bahwa pada suatu saat manusia akan bisa pergi ke planet Mars, tetapi kepercayaan semacam itu bukanlah iman, melainkan keyakinan berdasarkan pengetahuan manusia. Tambahan pula, keyakinan itu tidak perlu mengubah cara hidup manusia saat ini, karena hal pergi atau tidak pergi ke Mars sepenuhnya adalah pilihan manusia. Karena itu, hal semacam itu tidak perlu membawa konsekuensi langsung pada cara hidup manusia di dunia. Bagaimana pula dengan kemungkinan bahwa sesudah hidup di dunia ini berakhir, roh kita akan hidup di tempat lain? Ilmu pengetahuan tidak bisa membuktikan hal ini akan terjadi, dan karena itu kita membutuhkan sesuatu yang lebih dari sekedar keyakinan berdasarkan pengetahuan manusia. Untuk memercayai sesuatu yang tidak bisa dilihat dan diduga manusia, kita memerlukan iman; dan ini pasti tidak dapat bersumber dari manusia. Iman harus datang dari sumber yang bisa dipercayai. Dan melalui iman orang percaya bahwa keselamatan adalah sepenuhnya anugerah Tuhan. Yesus adalah satu-satunya manusia yang sudah datang dari surga dan membawa berita tentang adanya kehidupan sesudah hidup kita di dunia ini berakhir. Yesus jugalah yang sudah kembali ke surga setelah tugasNya di dunia berakhir. Yesus jugalah yang pernah berkata bahwa hanya mereka yang percaya kepadaNya akan ke surga, sedangkan mereka yang menolakNya akan pergi ke neraka. Manusia yang diberi kemampuan untuk menyadari bahwa Yesus adalah Tuhan, pasti yakin bahwa hal ini adalah sesuatu yang penting, dan bahkan lebih penting daripada hal-hal yang lain di dunia. Hidup di dunia ternyata hanya sebagian kecil dari keseluruhan hidup yang ada. Keyakinan akan adanya sesuatu yang akan datang, yang jauh lebih lama dan lebih signifikan daripada apa yang dialami di dunia, tidak mungkin untuk tidak mempengaruhi hidup kita yang sekarang. Hanya ada dua kemungkinan di masa depan hidup bahagia atau hidup sengsara dan keduanya akan abadi. Karena itu, jika kita benar-benar beriman, tidaklah mungkin bagi kita untuk tidak merasakan adanya dorongan hati untuk bersyukur atas kasihNya, dan untuk mempersiapkan diri kita sebaik-baiknya untuk masa depan dengan menyempurnakan iman kita Matius 5 48. Memang kita diselamatkan hanya karena iman, tetapi iman yang benar akan nampak dalam hidup kita di dunia sebagai hidup yang taat kepada perintah Tuhan. Hari ini kita dingatkan bahwa iman harus disertai dengan perbuatan yang seirama. Karena kita percaya bahwa kita akan hidup bersama Tuhan di surga, kita harus bisa memakai hidup kita yang sekarang ini untuk kemuliaan Tuhan dan untuk mengasihi sesama kita, baik mereka yang seiman atau pun mereka yang mempunyai kepercayaan yang berbeda. Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.” Yakobus 2 22
tindakan yang menyedihkan hati tuhan
SaatTuhan merenovasi hati kita menjadi lebih seperti hati-Nya, Dia tidak hanya membersihkan yang buruk, tetapi juga menggantinya dengan yang baik. Dia menanamkan dalam diri kita cara berpikir, perasaan, dan tindakan yang benar—cara-Nya, dalam rupa-Nya—sehingga apa yang kita berikan tidak berpusat pada diri sendiri tetapi berpusat pada Tuhan.
Aku sudah memberikan teladan kepada kamu semua, supaya kamu juga melakukan apa yang sudah aku lakukan untuk kamu.’​—YOH. 1315, ABB. 1, 2. Pada malam terakhir Yesus di bumi, apakah pengajaran yang diberikan Yesus kepada para rasulnya? INILAH malam terakhir Yesus di bumi. Jadi, dia meluangkan masa dengan rasul-rasulnya di sebuah rumah di Yerusalem. Semasa makan malam, Yesus bangun, menanggalkan jubah luarnya, dan mengikat sehelai tuala pada pinggangnya. Kemudian dia menuang air ke dalam sebuah besen lalu mula membasuh kaki pengikut-pengikutnya dan mengeringkannya dengan tuala. Selepas itu, dia memakai balik jubahnya. Mengapakah Yesus berbuat demikian?​—Yoh. 133-5. 2 Yesus menjelaskan, Adakah kamu memahami apa yang baru sahaja aku lakukan untuk kamu? Jika aku sebagai Tuan dan Guru kamu, sudah membasuh kaki kamu, maka kamu wajib saling membasuh kaki. Aku sudah memberikan teladan kepada kamu semua, supaya kamu juga melakukan apa yang sudah aku lakukan untuk kamu.’ Yoh. 1312-15, ABB Kesudian Yesus untuk melakukan tugas yang dipandang rendah memberi para rasul pengajaran yang sukar dilupakan. Pengajaran itu menggalakkan mereka supaya bersikap rendah hati pada masa yang akan datang. 3. a Apakah dua peristiwa yang mana Yesus menekankan pentingnya sikap rendah hati? b Apakah yang akan dibincangkan dalam rencana ini? 3 Ini bukanlah kali pertama Yesus menekankan pentingnya sikap rendah hati. Pernah sekali, semasa rasulnya bertengkar tentang siapa yang lebih besar, Yesus membawa seorang kanak-kanak lalu memberitahu mereka, Sesiapa yang menyambut kanak-kanak ini kerana aku, menyambut aku. Dan sesiapa yang menyambut aku, juga menyambut Dia yang mengutus aku. Sesiapa yang terkecil antara kamu, dialah yang terbesar!’ Luk. 946-48 Pada kesempatan lain, Yesus memberitahu orang Farisi yang suka akan kemasyhuran, “Orang yang meninggikan diri akan direndahkan, tetapi orang yang merendahkan diri akan ditinggikan.” Luk. 1411, ABB Jelaslah bahawa Yesus mahu pengikutnya bersikap rendah hati, iaitu tidak sombong, angkuh atau meninggikan diri. Mari kita lihat contoh Yesus agar kita dapat meniru sikap rendah hati yang diperlihatkannya. Kita juga akan lihat bagaimana sikap ini dapat membawa manfaat kepada kita dan orang lain. AKU TIDAK BERPALING DARIPADANYA’ 4. Sebelum Yesus turun ke bumi, bagaimanakah dia memperlihatkan sikap rendah hati? 4 Yesus juga memperlihatkan kerendahan hati di syurga. Di sana, dia telah meluangkan banyak masa bersama Bapanya. Yesaya menggambarkan hubungan akrab yang dinikmati antara Yesus dengan Bapanya, Raja Yehuwa telah mengajar aku tentang apa yang harus kukatakan, supaya aku dapat menguatkan orang yang letih lesu. Tiap-tiap pagi Dia membangkitkan keinginanku untuk mendengar ajaran-Nya bagiku. Yehuwa telah memberi aku pengertian, aku tidak memberontak atau berpaling daripada-Nya.’ Yes. 504, 5, ABB Yesus bersikap rendah hati dan memberikan sepenuh perhatian semasa diajar oleh Bapanya. Dia rela dan suka belajar daripada Tuhan. Yesus tentu nampak kerendahan hati dan belas kasihan yang diperlihatkan oleh Yehuwa kepada umat manusia yang berdosa. 5. Dalam peranannya sebagai ketua malaikat, bagaimanakah Yesus memperlihatkan kerendahan hati dan kesederhanaan? 5 Malangnya, bukan semua makhluk di syurga memperlihatkan sikap rendah hati seperti Yesus. Malaikat yang kemudiannya menjadi Syaitan Si Iblis enggan belajar daripada Yehuwa. Sebaliknya dia mementingkan diri, bersikap sombong lalu memberontak menentang Yehuwa. Yesus tidak pernah merungut tentang kedudukannya di syurga atau terfikir untuk menyalahgunakan kuasanya. Dalam peranannya sebagai Mikhael, iaitu ketua malaikat, Yesus memperlihatkan kerendahan hati dan kesederhanaan. Semasa berlakunya perbalahan dengan Iblis mengenai jenazah Musa, Mikhael tidak melampaui batas kuasanya. Dia tahu bahawa Yehuwa, iaitu Hakim Agung seluruh alam semesta akan menangani hal itu mengikut cara dan jadual-Nya.​—Baca Yudas 9. 6. Bagaimanakah Yesus menunjukkan sikap rendah hati semasa menerima tugasan untuk menjadi Mesias? 6 Semasa di syurga, Yesus tentu telah mempelajari nubuat-nubuat tentang kehidupannya di bumi. Maka dia tahu bahawa dia akan menderita semasa di bumi dan kemudiannya dibunuh. Namun, Yesus menerima tugasan untuk menjadi Mesias dengan tangan terbuka. Mengapa? Paulus menonjolkan kerendahan hati Yesus semasa menulis, Dia tidak menganggap dia harus berusaha menjadi sama dengan Tuhan. Sebaliknya, dia rela melepaskan segala-galanya, lalu menjadi seperti seorang hamba. Dia datang sebagai manusia, dan hidup seperti manusia.’​—Flp. 26, 7, nota kaki, ABB. “DIA MERENDAHKAN DIRI” SEMASA DI BUMI Bagaimanakah kerendahan hati Yesus bermanfaat bagi kita? 7, 8. Bagaimanakah Yesus menunjukkan sikap rendah hati semasa dia kecil dan semasa menginjil? 7 Semasa Yesus “datang sebagai manusia, dan hidup seperti manusia,” tulis Paulus, dia merendahkan diri dan hidup dengan taat kepada Tuhan sehingga mati.’ Ya, dia telah mati pada tiang seksaan. Flp. 28 Dari kecil lagi, Yesus bersikap rendah hati. Walaupun ibu bapanya, Yusuf dan Maria tidak sempurna, Yesus rendah hati dan “taat kepada mereka.” Luk. 251 Sememangnya, Yesus menetapkan teladan yang baik bagi kaum muda. Tuhan tentu akan memberkati orang muda yang rela mentaati ibu bapa mereka! 8 Yesus bersikap rendah hati dan mengutamakan kehendak Yehuwa, bukannya kehendak sendiri. Yoh. 434 Semasa menginjil, Yesus Kristus menggunakan nama peribadi Tuhan dan membantu orang yang berhati jujur untuk mendapat pengetahuan yang tepat tentang sifat-sifat Yehuwa serta tujuan-Nya. Yesus selalu hidup selaras dengan ajarannya. Misalnya, dalam Doa Bapa Kami, perkara pertama yang disentuh oleh Yesus ialah “Bapa kami yang di syurga, semoga nama-Mu disucikan.” Mat. 69, NW Yesus mengutamakan penyucian nama Yehuwa dan dia mengarahkan pengikutnya untuk berbuat demikian juga. Pada akhir hayatnya di bumi, Yesus dapat berkata dengan penuh yakin bahawa dia telah memuliakan nama Tuhan. Yoh. 1726 Selain itu, Yesus sering berkata bahawa dia tidak dapat melakukan apa-apa tanpa bantuan Yehuwa.​—Yoh. 519. 9. Apakah yang dinubuatkan oleh Zakharia tentang Mesias, dan bagaimanakah nubuat ini digenapi oleh Yesus? 9 Mengenai Mesias, Zakharia bernubuat, “Bersukacitalah, hai penduduk Sion! Bersoraklah, hai penduduk Yerusalem! Lihatlah, raja kamu datang! Dia datang dengan kemegahan dan kemenangan, tetapi dengan kerendahan hati, dia datang dengan menunggang keldai, dengan mengenderai anak keldai yang muda.” Za. 99, ABB Nubuat ini digenapi semasa Yesus memasuki Yerusalem sebelum Paska pada tahun 33 M. Banyak orang membentangkan jubah di atas jalan, sementara yang lain meletakkan ranting-ranting pokok di jalan. Keadaan di seluruh kota itu sangat riuh-rendah. Biarpun Yesus disambut sebagai Raja, dia tetap bersikap rendah hati.​—Mat. 214-11. 10. Apakah yang dibuktikan oleh Yesus yang taat kepada Tuhan sehingga mati? 10 Yesus Kristus tetap rendah hati dan taat kepada Tuhan sehingga dibunuh pada tiang seksaan. Teladan Yesus membuktikan bahawa manusia dapat tetap setia kepada Yehuwa meskipun menghadapi cubaan dan dugaan yang sangat teruk. Yesus juga telah menyangkal dakwaan Syaitan bahawa manusia hanya menyembah Tuhan untuk kepentingan sendiri. Ayb. 19-11; 24 Selain itu, integriti Kristus membuktikan kewajaran dan keadilbenaran Yehuwa sebagai Pemerintah Alam Semesta Yang Berdaulat. Yehuwa tentu berasa gembira semasa melihat kesetiaan Anak-Nya yang rendah hati.​—Baca Amsal 2711. 11. Apakah manfaat yang dibawa oleh korban tebusan Yesus? 11 Yesus telah membayar harga tebusan untuk umat manusia melalui kematiannya. Mat. 2028 Maka, Yehuwa dapat mengampunkan dosa kita mengikut tuntutan-Nya yang adil benar dan kita diberikan peluang untuk hidup selama-lamanya. Paulus menulis, Semua orang dibebaskan daripada kesalahan dan diberikan hidup, kerana perbuatan satu orang yang melakukan kehendak Tuhan.’ Rm. 518 Kematian Yesus membuka jalan supaya kaum terurap dapat hidup selama-lamanya di syurga dan “domba-domba lain” dapat hidup selama-lamanya di bumi.​—Yoh. 1016; Rm. 816, 17. AKU “RENDAH HATI” 12. Bagaimanakah Yesus bersikap rendah hati dan lemah lembut terhadap manusia yang tidak sempurna? 12 Yesus menjemput “semua yang lelah kerana memikul beban yang berat” untuk datang kepadanya. Dia berkata, Ikutlah perintahku dan terimalah ajaranku, kerana aku ini lemah lembut dan rendah hati; kamu akan mendapat kesejahteraan.’ Mat. 1128, 29, ABB Sikap rendah hati dan lemah lembut menggerakkan Yesus untuk melayan manusia yang tidak sempurna dengan baik dan adil. Dia tidak menuntut sesuatu yang di luar kemampuan pengikutnya. Dia memuji dan menggalakkan mereka, dan tidak bersikap kasar atau menindas. Dia tidak menyebabkan mereka berasa tidak cekap atau tidak berguna. Yesus meyakinkan pengikutnya bahawa jika mereka menghampirinya dan menerapkan ajarannya, mereka akan mendapat kesejahteraan kerana perintahnya mudah diturut dan bebannya mudah dipikul. Orang daripada pelbagai lapisan masyarakat berasa sangat selesa dengan Yesus.​—Mat. 1130. Teladani belas kasihan Yesus 13. Bagaimanakah Yesus berbelas kasihan terhadap orang yang ditindas? 13 Yesus berbelas kasihan terhadap orang biasa di Israel kerana mereka dipandang rendah dan ditindas. Dia mengasihi dan memberikan perhatian kepada mereka. Misalnya dekat Yerikho, dua orang buta, seorang bernama Bartimeus dan seorang lagi tidak dinamakan, berseru-seru meminta bantuan Yesus. Tetapi orang ramai memarahi mereka dan menyuruh mereka diam. Di bawah keadaan sebegini, memang senang untuk mengabaikan seruan mereka. Tetapi Yesus tidak berbuat begitu. Dia mengasihani mereka lalu menyembuhkan mereka. Ya, Yesus meniru Bapa Yehuwa dengan memperlihatkan kerendahan hati dan berbelas kasihan terhadap orang berdosa.​—Mat. 2029-34; Mrk. 1046-52. “SESIAPA YANG MERENDAHKAN DIRI AKAN DITINGGIKAN” 14. Apakah manfaat yang dibawa oleh kerendahan hati Yesus? 14 Kerendahan hati Yesus Kristus menghasilkan sukacita dan manfaat yang besar. Yehuwa gembira kerana Anak kesayangan-Nya melakukan kehendak-Nya dengan rendah hati. Para rasul dan pengikut Yesus juga mendapat manfaat daripada sikap lemah lembut dan rendah hati Yesus. Teladan, ajaran, dan kata-kata pujian Yesus menggerakkan mereka untuk membuat kemajuan rohani. Orang biasa mendapat manfaat kerana Yesus telah membantu, mengajar, dan menggalakkan mereka. Sememangnya, korban Yesus membawa manfaat yang kekal kepada umat manusia yang taat. 15. Apakah manfaat yang diraih oleh Yesus kerana dia rendah hati? 15 Bagaimana pula dengan Yesus? Adakah kerendahan hatinya membawa manfaat bagi dirinya? Ya, Yesus memberitahu muridnya, “Sesiapa yang merendahkan diri akan ditinggikan.” Mat. 2312 Kata-katanya terbukti benar. Paulus menjelaskan, Tuhan meninggikan [Yesus] setinggi-tingginya, dan mengurniai dia kedudukan yang lebih tinggi daripada semua kedudukan yang lain. Oleh itu, untuk menghormati Yesus, semua makhluk di syurga, dan di bumi akan mengaku bahawa Yesus Kristus ialah Tuan; dengan demikian Tuhan Bapa dimuliakan.’ Oleh sebab Yesus rendah hati dan setia semasa di bumi, Tuhan Yehuwa meninggikan Anak-Nya dan mengurniainya kekuasaan atas semua makhluk di syurga dan di bumi.​—Flp. 29-11. YESUS AKAN MENUNGGANG DEMI KEBENARAN DAN KERENDAHAN HATI’ 16. Bagaimanakah Yesus akan terus menunjukkan kerendahan hati? 16 Selepas naik ke syurga, Yesus akan terus menunjukkan kerendahan hati. Pemazmur menubuatkan bagaimana Yesus akan bertindak terhadap musuhnya, “Dalam kemuliaanmu majulah menuju kejayaan, menungganglah demi kebenaran, kerendahan hati, dan keadilbenaran.” Mzm. 454, NW Semasa Armagedon, Yesus yang rendah hati akan menegakkan kebenaran dan keadilan. Apakah yang akan berlaku pada akhir Pemerintahan Seribu Tahun Kristus, iaitu selepas Raja Kerajaan Mesias “menaklukkan semua pemerintah, penguasa dan pemimpin”? Adakah Yesus akan terus memperlihatkan kerendahan hati? Ya, kerana dia akan menyerahkan Kerajaan Tuhan kepada Bapanya.​—Baca 1 Korintus 1524-28. 17, 18. a Mengapakah penting bagi kita untuk meniru teladan Yesus dan bersikap rendah hati? b Apakah yang akan dibincangkan dalam rencana seterusnya? 17 Bagaimana pula dengan kita? Adakah kita meniru teladan Yesus dan bersikap rendah hati? Adakah kita akan diselamatkan semasa Armagedon? Raja Yesus Kristus yang rendah hati hanya akan menyelamatkan mereka yang rendah hati dan adil benar. Oleh itu, kita mesti memupuk kerendahan hati agar diselamatkan. Lagipun, kita mendapat banyak manfaat dengan memperlihatkan kerendahan hati seperti Yesus Kristus. 18 Apakah yang dapat membantu kita untuk meniru Yesus dalam memperlihatkan kerendahan hati? Bagaimanakah kita dapat tetap rendah hati walaupun menghadapi cabaran? Soalan-soalan ini akan dibincangkan dalam rencana yang seterusnya.
  1. Պемኩդυռ хቷσух
    1. Рαλ ε
    2. Պувеզፎժ օծэτθп
  2. Щոдሑмዛኜኡс уրሜпехοва
    1. Рсի шиγ оρаሯиш
    2. Φицуጮև քектавωሉ
  3. Զуጆιжуф ехእжօжаճо
    1. Аснያպ е ռፕзуйυчጽ
    2. Χու дևбрαπο
  4. ዙοፖ πጿվቷсиቦև ուն
Kesatuanyang utuh di sini adalah kesamaan antara pikiran, hati, dan tindakan. Orang yang berintegritas adalah orang yang sama ketika sedang sendirian dan ketika berada di khalayak ramai. Tidak ada perbedaan, baik dari sifat maupun karakternya ketika ditempatkan di keadaan apapun. Pintar saja tidak cukup. Mahasiswa Binus harus berintegritas!
JawabanTindakan yang menyedihkan hati Tuhan pada orang orang yang lebih orang yang lebih orang lainTindakan yang Menyenangkan Hati Tuhan pada orang orang dengan sejatinya tuhan senang ketika umat nya meminta kepada-Nya pda orang yg lebih orang permintaan orang tua kecuali permintaan yang buruk
Terkait Apa hal paling menyedihkan yang pernah kamu lihat? Ini adalah Farkhunda Malikzada, seorang wanita Afghanistan dengan gelar dalam studi agama, dia sedang bersiap-siap untuk mengajar ketika dia melihat seorang dukun (mosqu mulla) memberi instruksi agama palsu kepada orang-orang dengan ketidaktahuan mereka.
Selama beberapa tahun terakhir percaya kepada Tuhan, aku terus berdoa dan membaca Alkitab setiap hari, dan selalu pergi bekerja untuk Tuhan, tetapi aku merasa bahwa masih terasing dari Tuhan. Bahkan kadang-kadang ketika aku berdoa atau membaca Alkitab, pikiranku akan melayang ke hal-hal lain, diganggu oleh beberapa hal sepele dalam kehidupanku sehari-hari, dan kemudian aku tidak mampu menenangkan hatiku di hadapan Tuhan sama sekali. Jadi setelah beberapa tahun, aku tidak memiliki banyak pemahaman tentang firman Tuhan, aku juga tidak memiliki banyak pertumbuhan dalam kehidupan rohaniku. Baru-baru ini, aku membaca beberapa buku. Dan baru kemudian aku mengerti bahwa jika kita ingin mencapai efek dalam renungan rohani kita, pelajaran paling mendasar yang harus dimasuki adalah menenangkan hati kita di hadapan Tuhan. Hanya dengan melakukan itu kita dapat menerima jamahan, pencerahan, dan penerangan Roh Kudus, dan kemudian membangun hubungan yang benar dengan Tuhan dan memasuki jalur yang benar dalam kehidupan rohani kita. Lambat laun, kehidupan rohani kita akan semakin maju. Lalu apa yang harus kita lakukan untuk berlatih menenangkan hati kita di hadapan Tuhan? Aku telah menemukan beberapa cara penerapan dari sebuah buku. Sekarang, aku ingin membagikannya dengan Anda. Navigasi cepat Pertama, Saat Berdoa, Hati Kita Harus Fokus dan Tulus Kedua, Saat Membaca Firman Tuhan, Kita Harus Menenangkan Hati dan Menggunakan Hati untuk Merenung Ketiga, Ketika Sesuatu Terjadi, Kita Harus Mencari dan Mempraktikkan Kebenaran, dan Hidup Di Hadapan Tuhan Keempat, Fokus Merenungkan Masalah dan Kekurangan Kita Setiap Hari Pertama, Saat Berdoa, Hati Kita Harus Fokus dan Tulus Sebagai orang Kristen, kita berdoa kepada Tuhan setiap hari, tetapi sebagian besar doa kita mengikuti prosedur berikut Kita tidak benar-benar menenangkan hati kita di hadapan Tuhan atau menggunakan hati yang tak terbagi dan jujur ​​untuk berbicara kepada-Nya dari hati kita, atau membawa masalah apa pun yang tidak kita pahami atau kesulitan apa pun yang kita miliki di hadapan Tuhan, untuk meminta pencerahan dan penerangan-Nya, dan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih banyak dan baru tentang firman-Nya. Sebaliknya, kita selalu berlutut di sana hanya untuk menggumamkan apa yang tidak kita maksudkan, mengucapkan kata-kata yang biasa atau berulang-ulang. Kadang-kadang ketika kita terburu-buru untuk pergi bekerja atau keluar untuk melakukan sesuatu, untuk menyelesaikan doa kita sesegera mungkin, kita hanya mengucapkan beberapa kata dengan setengah hati; bahkan terkadang ketika kita berlutut dalam doa, hati kita memikirkan hal lain, dan sebagainya. Semua perilaku ini menunjukkan bahwa kita tidak benar-benar menenangkan hati kita di hadapan Tuhan untuk memiliki persekutuan yang benar dengan Tuhan, tetapi mengulur waktu dan menipu Tuhan. Ketika kita berdoa dengan cara ini, bukan saja kita tidak dapat memperoleh jamahan atau pencerahan Roh Kudus, tetapi kita akan membuat Tuhan merasa jijik dan benci. Tuhan Yesus berfirman "Tetapi waktunya akan tiba, sekaranglah waktunya, ketika penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran karena Bapa mencari penyembah yang seperti itu" Yohanes 423. Dari kata-kata ini kita dapat melihat bahwa, tuntutan Tuhan bagi kita adalah menyembah Tuhan dengan hati yang jujur ​​dan fokus. Jadi saat berdoa, kita harus memberi tahu Tuhan tentang keadaan dan kesulitan kita yang sebenarnya. Tidak peduli apa yang ada dalam pikiran kita, kita harus sepenuhnya membuka diri kepada Tuhan. Hanya dengan demikian Tuhan akan tertarik dengan doa-doa kita, dan kita akan lebih dijamah oleh Roh Kudus, dicerahkan dan diterangi dalam berbagai hal yang tidak kita pahami, dan kita secara bertahap memahami kehendak Tuhan. Misalnya, dalam menghadapi kesulitan, hati kita selalu disibukkan oleh masalah kekayaan atau kedagingan, sehingga kita tidak mampu menempatkan hati kita untuk bekerja atau berkorban bagi Tuhan. Pada saat ini, kita dapat mengatakan yang sebenarnya kepada Tuhan, "Ya Tuhan, aku melihat bahwa tingkat pertumbuhanku terlalu kecil. Aku selalu hidup dalam ikatan kedagingan, selalu memikirkan dan merencanakan masa depanku, serta selalu tidak mampu melayani-Mu dengan sepenuh hati. Ketika aku melihat saudara dan saudari yang berkorban untuk-Mu dapat meninggalkan daging mereka, dan memperhatikan kehendak-Mu, aku merasa sangat malu. Aku juga ingin bangkit untuk memuaskan kehendak-Mu, berkorban dan bekerja untuk-Mu, tetapi imanku terlalu kecil, jadi aku tidak bisa mencapainya. Aku hanya ingin mempercayakan kesulitan ini ke tangan-Mu. Semoga Engkau memimpinku dan memberiku kepercayaan diri dan kekuatan ...." Jika kita selalu mengucapkan apa yang ada di hati kita dan berkomunikasi dengan Tuhan seperti ini, Tuhan akan melihat bahwa doa kita tulus daripada mengikuti prosedur. Kemudian Roh Kudus akan bekerja di dalam kita, menuntun kita untuk secara bertahap melepaskan diri dari keterikatan daging dan bangkit untuk mengabdikan diri kita kepada Tuhan. Juga, ketika kita ingin berdoa kepada Tuhan, kita harus menghindari semua hal, orang, dan perkara yang dapat mengganggu pikiran kita, dan menemukan lingkungan yang tenang. Sama seperti Tuhan Yesus berkata "Namun kamu, ketika berdoa, masuklah ke kamarmu, dan setelah menutup pintu, berdoalah kepada Bapamu secara rahasia; dan Bapamu yang melihat yang rahasia, akan memberi upah kepadamu secara terbuka" Matius 66. Kedua, Saat Membaca Firman Tuhan, Kita Harus Menenangkan Hati dan Menggunakan Hati untuk Merenung Meskipun kita sering membaca Alkitab pada waktu-waktu biasa, kita jarang mengeluarkan upaya untuk merenungkan firman Tuhan. Sebagian besar waktu kita hanya membaca firman Tuhan tanpa perenungan, menjalankan formalitas, dan merasa puas dengan pemahaman makna literal dari kebenaran. Meskipun terkadang kita menatap firman Tuhan dan membacanya, hati kita mengembara di dunia besar, dan akibatnya, setelah kita membacanya, kita tidak tahu apa arti firman Tuhan. Kadang-kadang kita juga merenungkan firman Tuhan untuk sementara waktu, tetapi jika kita tidak memiliki pencerahan sesudahnya, maka kita akan berhenti merenungkannya. Sebenarnya, kita sama sekali tidak menenangkan hati kita di hadapan Tuhan untuk mencari tahu mengapa Tuhan mengucapkan firman ini, hasil apa yang Tuhan ingin capai dengannya, dan bagaimana menerapkan dan memasuki firman untuk memenuhi persyaratan Tuhan. Itulah sebabnya kita telah percaya kepada Tuhan dan membaca firman Tuhan selama bertahun-tahun, tetapi kita masih belum memiliki banyak pemahaman tentang kehendak Tuhan, kita juga belum menemukan cara untuk mempraktikkan banyak kebenaran yang harus kita praktikkan dan masuki. Jelas terlihat bahwa biasanya kita tidak cukup merenungkan firman Tuhan, jadi meskipun kita telah membaca banyak firman Tuhan, kita masih belum mampu memahami makna yang sebenarnya, dan kehidupan rohani kita masih belum bisa berkembang. Lalu, mengenai aspek kebenaran ini, apa yang harus kita lakukan untuk masuk ke dalamnya? Berikut adalah contoh. Tuhan Yesus berkata "Lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum daripada orang kaya masuk ke dalam Kerajaan Tuhan!" Matius 1924. Kemudian kita harus merenungkan Apa maksud Tuhan dengan mengatakan ini? Aspek mana dari kehendak dan watak Tuhan yang terungkap? Hasil apa yang ingin Tuhan capai dalam diri kita? Dengan merenungkan, kita melihat bahwa orang-orang yang mengejar uang tetapi tidak mengejar kebenaran tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Kita mungkin berpikir kembali ke Zaman Kasih Karunia. Beberapa tuan tanah juga ingin mengikuti Tuhan. Tetapi mereka tidak mau melepaskan kekayaan dan kondisi hidup mereka yang tinggi karena mereka serakah akan kenyamanan dan kesenangan daging, dan tidak tahan untuk hidup sederhana dan puas, meskipun mereka tahu bahwa mereka yang percaya kepada Tuhan akan memiliki kehidupan kekal dan kesempatan untuk masuk ke dalam kerajaan surga, dan dengan demikian mereka kehilangan kesempatan untuk memperoleh keselamatan Tuhan. Ini menunjukkan bahwa hampir tidak mungkin bagi tuan tanah untuk masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Melalui cerita ini, kehendak Tuhan adalah agar kita tidak mengejar uang tetapi mengejar kehidupan. Jika kita memperhatikan uang, dan ketika kita mendapatkan uang, kita kehilangan nyawa, lalu apa manfaatnya bagi kita? Saat kita merenungkan firman Tuhan seperti ini, kita akan memahami kehendak Tuhan dengan lebih baik, dan kemudian kita juga dapat bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan dengan lebih baik terlepas dari apa pun yang kita hadapi. Ketiga, Ketika Sesuatu Terjadi, Kita Harus Mencari dan Mempraktikkan Kebenaran, dan Hidup Di Hadapan Tuhan Kita semua tahu bahwa renungan rohani hanya memakan sebagian kecil waktu dalam kehidupan kita sehari-hari; sebagian besar waktu kita bekerja atau berurusan dengan berbagai hal dalam hidup kita. Jadi jika kita ingin berlatih menenangkan hati di hadapan Tuhan, maka kita tidak bisa dibatasi hanya dengan berlatih membaca Alkitab dan berdoa. Kita juga harus berlatih mendekat kepada Tuhan, merenungkan kasih Tuhan dengan hati kita, dan berfokus pada mencari kebenaran dan kehendak Tuhan, dan bertindak sesuai dengan kebenaran setiap saat ketika menghadapi semua orang, peristiwa, dan hal-hal dalam kehidupan kita sehari-hari. Firman Tuhan katakan "Dalam kehidupan sehari-hari, engkau harus memahami kata-kata yang engkau ucapkan dan hal-hal yang engkau perbuat yang dapat mendatangkan ketidaknormalan dalam hubunganmu dengan Tuhan, kemudian perbaiki diri untuk berperilaku yang benar. Setiap saat, periksalah perkataanmu, tindakanmu, setiap gerak-gerikmu, serta pikiran dan gagasanmu. Pahamilah keadaanmu yang sebenarnya dan masuklah ke jalan pekerjaan Roh Kudus. Hanya dengan cara ini engkau bisa membina hubungan yang normal dengan Tuhan. Dengan menimbang apakah hubunganmu dengan Tuhan sudah normal atau belum, engkau akan dapat meralat niatmu, memahami natur esensi manusia, dan benar-benar memahami dirimu sendiri; dengan demikian, engkau akan dapat memasuki pengalaman nyata, benar-benar mengabaikan diri, dan mencapai keinginan untuk tunduk." Melalui firman Tuhan kita dapat melihat bahwa, hanya dengan selalu menenangkan hati kita di hadapan Tuhan dan mencari kehendak Tuhan dalam segala hal yang kita hadapi, kita dapat memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang keadaan, kekurangan, dan kelemahan kita yang sebenarnya, dan kita dapat memahami kehendak Tuhan dalam segala sesuatu yang kita hadapi untuk mempraktikkan kebenaran dan memuaskan Tuhan. Hanya melalui inilah kita dapat mempertahankan hubungan yang normal dengan Tuhan, hidup di hadapan-Nya, menghindari terjerat dalam godaan dan tipu muslihat Iblis dan melakukan hal-hal yang memberontak dan menentang Tuhan. Sama seperti Ayub, dalam kehidupan sehari-harinya, dia berusaha untuk takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan dalam segala hal, karena dia takut akan menyinggung Tuhan dan membuat Tuhan merasa jijik dengan apa yang dia lakukan. Jadi ketika putra dan putrinya berpesta dan bersenang-senang, dia tidak hanya menjauhkan diri dari mereka, tetapi juga mengirim pelayannya untuk meminta anak-anaknya untuk menyucikan diri dan mempersembahkan korban bakaran. Bahkan ketika Ayub menghadapi godaan Iblis dan kehilangan segunung domba dan sapi, kekayaan yang tak terhitung banyaknya, serta putra-putrinya, meskipun hatinya sangat tertekan dan tidak mengerti kehendak Tuhan, dia masih bisa menenangkan hatinya di hadapan Tuhan, mencari kehendak Tuhan, dan tidak berbuat dosa dengan bibirnya atau mengucapkan kata-kata yang menyakiti hati Tuhan, apalagi melawan Tuhan. Dan justru karena Ayub memiliki rasionalitas dan hati yang mencari kebenaran dan takut akan Tuhan, dia dapat tunduk pada lingkungan seperti itu dan berkata, "Yahweh yang memberi, Yahweh juga yang mengambil; terpujilah nama Yahweh" Ayub 121, dengan demikian memberikan kesaksian yang bergema yang indah dan membuat Iblis mundur dalam kehinaan. Pada akhirnya, Ayub diberkati dua kali lipat oleh Tuhan. Tidak hanya itu, ia mendapat kesempatan untuk melihat penampakan Tuhan Yahweh, dan mendapatkan berkat yang belum pernah diterima siapa pun sebelumnya. Keempat, Fokus Merenungkan Masalah dan Kekurangan Kita Setiap Hari Setiap hari kita akan menghadapi berbagai hal. Jadi kita harus datang ke hadapan Tuhan untuk merenungkan semua hal yang telah kita lakukan dalam sehari Dalam hal apa kita mempraktekkan firman Tuhan dan tindakan kita yang sesuai dengan kebenaran; dan dalam hal apa mengikuti kehendak diri sendiri dan melawan kehendak Tuhan. Kita dapat mengingatnya dan berusaha sebaik mungkin untuk menuliskannya di buku catatan kita jika kondisi dan waktu memungkinkan. Kita dapat terus melakukan hal-hal yang kita lakukan yang sesuai dengan firman Tuhan; Adapun perbuatan kita yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, kita harus menggunakan firman Tuhan untuk melihat masalah dan penyimpangan kita di dalamnya, dan mencari kebenaran untuk menyelesaikannya tepat waktu. Misalnya, kita percaya bahwa kita dapat memperlakukan saudara-saudari dengan tulus ketika bergaul dengan mereka pada waktu-waktu biasa. Tetapi pada malam hari ketika kita merenungkan diri sendiri, kita menemukan bahwa pada siang hari, kita tidak berbicara secara terbuka dan jujur ​​kepada orang lain untuk melindungi kepentingan diri sendiri. Kita melihat bahwa demi kepentingan pribadi, kita menipu dan berbohong kepada saudara-saudari, dan mengungkapkan watak rusak yang menipu dalam hal ini. Kita tahu bahwa Tuhan muak dengan orang-orang yang suka menipu; Dia menyukai orang-orang yang jujur, polos dan terbuka. Jadi kita harus secara aktif membuka diri kepada saudara-saudari, mengaku telah berbohong dan menipu mereka, meminta mereka untuk memaafkan kita, dan memutuskan untuk tidak melakukannya lagi. Dengan cara ini, secara tidak sadar, kita akan memiliki jalan masuk ke dalam kebenaran menjadi orang yang jujur. Jika kita tidak merenungkan diri sendiri dengan datang ke hadapan Tuhan, kita tidak akan mengindahkan ekspresi kerusakan kita sehari-hari, berpikir bahwa itu semua adalah masalah sepele, dan kemudian kita tidak dapat mencapai efek meningkatkan kehidupan rohani kita. Maka hanya dengan memusatkan perhatian pada ketenangan hati di hadapan Tuhan, dengan selalu merenungkan diri sendiri dan merenungkan masalah-masalah itu dalam diri kita, kehidupan rohani kita akan semakin berkembang, hubungan kita dengan Tuhan menjadi semakin dekat, dan secara bertahap kita akan mampu menjadi pribadi yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Keempat aspek di atas merupakan arah dan jalan penerapan untuk ketenangan hati kita di hadapan Tuhan. Sangat berharap bahwa kita semua dapat mengambil manfaat darinya. Emersonberkata, "Pikiran adalah pusat tindakan. Nenek moyang dari setiap tindakan adalah pikiran." Jika Tuhan menghancurkan dunia sekali karena imajinasinya yang terus-menerus jahat, tidakkah masuk akal untuk percaya bahwa semua dosa, nafsu, dan kebejatan yang merajalela hari ini mendukakan hati-Nya seperti yang terjadi pada hari itu? Dalam kehidupan sehari hari ada beragam ujian dari Allah yang tentunya dimaksudkan untuk menguji keimanan kita dan menjadi jalan masuk jenis surga yang diediakan untuk orang beriman, terkadang kita menjadi tidak ikhlas dan menyalahkan keadaan yang dialami serta menjadi berkurang kadar keimanan yang kita miliki baik itu dalam hal beribadah kepada Allah maupun dalam berbuat baik kepada jarang juga hal tersebut terjadi karena ada seeorang yang berbuat zalim kepada kita sehingga kita menganggap hidup ini tidak adil dan menjadi sebab ciri wanita yang sulit masuk surga, dendam dan berbagai penyakit hati dengan mudah masuk ke dalam jiwa. Sesungguhnya hal itulah yang membuat hati menjadi tidak tenang, yakni karena adanya kekotoran dalam hati kita, yang jelas berpengaruh pada kehidupan secara sobat, untuk bisa kembali menjalani kehidupan yang tenang dan menjaga hati dalam islam, ada baiknya kita coba 15 Cara Membersihkan Hati dan Pikiran Menurut Islam agar segala yang kita alami dapat kita jalani dengan ikhlas dan kembalikan lagi kepada Allah. yuk sobat kita baca baik baik dan terapkan. 1. SabarAllah Ta’ala berfirman tentang mencari ketenangan dalam islam “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” Qs. Al-Baqarah 153. 2. Mengadu kepada Allah“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” QS. Al Fatihah 5. itulah cara membuat hati ikhlas dan tenang. 3. Berprasangka Baik“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” Qs Al-Insyirah 5-6. 4. Lebih Khusyu’ dalam Shalat“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al Quran yang serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” Zumar 23 5. Dzikir“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” Qs Ar-Ra’du 28. 6. Mengingat Semua akan Mendapat Balasan dari Allah” Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dirinya bakal menonton balasannya. serta Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dirinya bakal menonton balasannya pula.” QS. Al Zalzalah 7-8 7. Membaca Al Qur’an“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al-Quran yang serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” Q. S. Az Zumar 23. 8. Bersilaturahmi“Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturahim menjalinkan hubungan baik niscaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezeki, ditambah umurnya dan Allah SWT memasukkan ke dalam surga.”H. R. Ar-Rabii. 9. Selalu dalam Keadaan Suci / BerwudhuAbu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah bertanya kepada Bilal ketika shalat Fajar, “Wahai Bilal, ceritakan kepadaku tentang amalan yang paling engkau amalkan dalam Islam, karena aku sungguh telah mendengar gemerincing sandalmu di tengah-tengahku dalam surga.” Bilal berkata, “Aku tidaklah mengamalkan amalan yang paling kuharapkan di sisiku, hanya aku tidaklah bersuci di waktu malam atau siang, kecuali aku shalat bersama wudhu itu sebagaimana yang telah ditetapkan bagiku.” HR Bukhari.Dari Umar radhiyallahu anhuia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan, “Asyhadu an laa laaha illallaahu wa anna Muhammadan abduhu wa rasuuluhu.” Akan dibukakan untuknya pintu-pintu surga yang delapan, ia dapat masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” HR Muslim 234Atau yang tercantum dalam hadis Abu Sa’id radhiyallahu anhu secara marfu’, “Barangsiapa yang berwudhu, lalu ia selesai dari wudhunya, kemudian mengucapkan, “Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illaa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika.” Allah akan menutup diatasnya bacaan itu dengan penutup4, kemudian ia diangkat hingga ke bawah Arsy, dan tidak dibuka hingga hari kiamat.” HR Nasa’i dalam Amal Yaul wa Lailah, hal. 147, Hakim 1/752 10. Sedekah“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” HR. Muslim “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan ganjarannya kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” Qs. Al Hadid 18“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” HR. Bukhari Muslim 11. Shalat Tahajud“Dan pada sebagian malam hari shalat Tahajjud-lah kamu….” [Al-Israa’/17 79] “Dan sebutlah nama Rabb-mu pada waktu pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.” [Al-Insaan/76 25-26].“Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai shalat.” [Qaaf/50 40]. “Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabb-mu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu ketika kamu bangun berdiri, dan bertasbihlah kepada-Nya pada be-berapa saat di malam hari dan waktu terbenam bintang-bintang di waktu fajar.” [Ath-Thuur/52 48-49] 12. Puasa“Sesungguhnya di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa di hari kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang pun memasukinya selain meraka. Lalu dikatakan, Dimana orang-orang yang berpuasa?’ Mereka pun bangkit, tidak ada seorang pun yang masuk kecuali dari mereka. Ketika mereka telah masuk, pintunya ditutup dan tidak seorang pun masuk lagi.” HR. Bukhari, 1763. Muslim, 1947 13. Memaafkan Kesalahan Orang Lain“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas tanggungan Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” Asy-Syura 40 “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Dan sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” Fushshilat 34-35Ibnu Katsir rahimahullahu menerangkan “Bila kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu maka kebaikan ini akan menggiring orang yang berlaku jahat tadi merapat denganmu, mencintaimu, dan condong kepadamu sehingga dia akhirnya menjadi temanmu yang dekat. Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma mengatakan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan orang beriman untuk bersabar di kala marah, bermurah hati ketika diremehkan, dan memaafkan di saat diperlakukan jelek. Bila mereka melakukan ini maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga mereka dari tipu daya setan dan musuh pun tunduk kepadanya sehingga menjadi teman yang dekat’.” Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim 4/109 14. Menyayangi Sesama“Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni mereka maka sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” At-Taghabun 14 “Sayangilah –makhluk– maka kamu akan disayangi Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan berilah ampunan niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampunimu.” Shahih Al-Adab Al-Mufrad no. 293 15. Banyak Mengingat Dosa dan Mengingat KematianTiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Ali Imran185].Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. [An Nisa’78]. Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya. [Qaaf19].Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan. Padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai oleh Allah. Kamu tidak mengembalikan nyawa itu kepada tempatnya jika kamu adalah orang-orang yang benar. [Al Waqi’ah83-87].Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga kita selalu mendapatkan ketenangan jiwa sebab itulah sesuatu yang paling indah di dunia akherat, yakni menjadi pribadi yang ikhlas dan dekat dengan Allah. Sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih. Reaksipertamanya saat ia mendengar nasib Yerusalem yang menyedihkan ialah berpaling kepada Allah di dalam doa -- membuktikan bahwa ia tidak asing di depan takhta kasih karunia. Dalam tindakan-tindakan Nehemia yang berani, terasa adanya sikap hati-hati. Setelah sampai di Yerusalem, ia tidak serta-merta mulai dengan pekerjaannya 9 Cara Membersihkan Hati & Pikiran Menurut Ajaran Islam, Ada Berzikir! RamadanDiRumah Yuk, bersihkan hati dan pikiran! IDN Times/Anjani Eka Lestari Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, pasti kamu pernah mendapatkan hal yang mengusik hati dan pikiran. Sayangnya, dalam Islam, hal tersebut dapat memengaruhi kadar keimanan itu, coba lakukan beberapa hal di bawah ini untuk membersihkan hati dan pikiran berdasarkan ajaran agama Berzikirunsplash/MhRezaaAllah SWT berfirman “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram”. Qs Ar-Ra’du 28 Nah, salah satu cara untuk selalu mengingat Allah dalam hati kita adalah dengan berzikir. Jadi, jangan lupa berzikir ketika hati atau pikiranmu sedang terusik dengan hal negatif!2. Membaca Al-Qur'anUnsplash/Rachid OuchariaMembaca Al-Qur'an juga merupakan salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk membersihkan hati dan pikiran. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Qur'an Surat Az-Zumar ayat 23 “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al-Qur'an yang serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpin pun”. Q. S. Az Zumar 23 3. Salat dengan khusyukIDN Times/Anjani Eka Lestari Dalam Qur'an Surat Az-Zumar ayat 23, juga dijelaskan bahwa untuk membersihkan pikiran dan hati, umat muslim bisa melakukannya dengan cara mengingat Allah SWT. Salah satunya adalah dengan salat secara khusyuk. 4. BersilaturahmiIDN Times/Rizka Yulita “Barang siapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturahmi menjalinkan hubungan baik niscaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezeki, ditambah umurnya dan Allah SWT memasukkan ke dalam surga.”HR. Ar-Rabii Sebagaimana disebutkan pada hadis di atas, maka bersilaturahmilah kamu untuk meringankan suatu perkara. Bahkan, Allah SWT senantiasa memperluas rezeki, menambah umur, dan memasukkan orang yang suka bersilaturahmi ke dalam Berwudupixabay/mucahityildizDari Umar radhiyallahu anhuia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudu dan menyempurnakan wudunya, kemudian mengucapkan, “Asyhadu an laa laaha illallaahu wa anna Muhammadan abduhu wa rasuuluhu.” Akan dibukakan untuknya pintu-pintu surga yang delapan, ia dapat masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” HR Muslim 234 Selain itu, terdapat hadis lain dari Abu Sa’id radhiyallahu anhu secara marfu’ yang menyatakan, “Barang siapa yang berwudu, lalu ia selesai dari wudunya, kemudian mengucapkan, “Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illaa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika.” Allah akan menutup di atasnya bacaan itu dengan penutup, kemudian ia diangkat hingga ke bawah Arsy, dan tidak dibuka hingga hari kiamat.” HR Nasa’i dalam Amal Yaul wa Lailah, hal. 147, Hakim 1/752 Baca Juga 8 Keistimewaan Orang yang Berpuasa di Bulan Ramadan, Jauh dari Azab! 6. BersedekahIDN Times/Anjani Eka Lestari Terdapat beberapa hadis dan firman Allah SWT yang menerangkan tentang keutamaan bersedekah, termasuk dapat membersihkan hati dan pikiran. Berikut ini beberapa di antaranya “Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” HR. Muslim “Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan salat, ia akan dipanggil dari pintu salat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” HR. Bukhari Muslim “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan ganjarannya kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” Qs. Al Hadid 18 7. Memaafkan kesalahan orang lainIDN Times/Anjani Eka Lestari Ibnu Katsir rahimahullahu menerangkan “Bila kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu maka kebaikan ini akan menggiring orang yang berlaku jahat tadi merapat denganmu, mencintaimu, dan condong kepadamu sehingga dia akhirnya menjadi temanmu yang dekat. Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma mengatakan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan orang beriman untuk bersabar di kala marah, bermurah hati ketika diremehkan, dan memaafkan di saat diperlakukan jelek. Bila mereka melakukan ini maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga mereka dari tipu daya setan dan musuh pun tunduk kepadanya sehingga menjadi teman yang dekat’.” Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim 4/109 Selain itu, terdapat pula beberapa firman Allah SWT dalam Al-Qur'an yang menerangkan hal serupa, misalnya “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas tanggungan Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” Asy-Syura 40 “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Dan sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” Fushshilat 34-35 8. Mengingat bahwa semua hal akan mendapat balasan dari Allah SWTIDN Times/Rizka Yulita Untuk membersihkan hati dan pikiran, juga bisa dilakukan dengan selalu mengingat bahwa semua hal akan mendapat balasan dari Allah SWT. Dengan itu, kamu bisa lebih tenang karena sadar bahwa segala hal yang baik akan diberikan ganjaran yang baik firman Allah SWT dalam Quran Surat Al Zalzalah ayat 7-8 ”Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dirinya bakal menonton balasannya. Serta, barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dirinya bakal menonton balasannya pula.” QS. Al Zalzalah 7-8 9. Mengingat dosa dan kematianIDN Times/Rizka Yulita Hal terakhir yang bisa membuatmu lebih tenang dan menyingkirkan pikiran buruk serta membersihkan hati adalah mengingat dosa dan kematian. Sebagaimana diterangkan dalam Quran Surat Ali Imran ayat 185 "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." QS Ali Imran 185 Itu dia sembilan cara membersihkan hati dan pikiran berdasarkan ajaran agama Islam yang tertera dalam hadis dan Al-Qur'an. Ingatlah selalu, bahwa Allah SWT senantiasa memberikan ganjaran yang baik untuk hal yang baik pula. Baca Juga 5 Hal yang Dapat Mengurangi Keberkahan Puasa Kamu di Bulan Ramadan Berita Terkini Lainnya Bahkandalam ayat tersebut diatas, orang-orang yang telah tumpul perasaannya akan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. Itulah ciri orang yang tidak menganl Allah. Karena itulah Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh dan penuh ketegasan mengingatkan agar kita sebagai seorang yang percaya dan mengenal Allah tidak lagi hidup seperti
Saya ingin memberikan jaminan bahwa ada suatu penyembuhan yang pasti bagi rasa sakit hati, kekecewaan, kesengsaraan, penderitaan, dan kepedihan. Pemazmur menyatakan, “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.”1 Penyembuhan adalah mukjizat ilahi; luka-luka adalah keadaan yang dialami semua umat manusia. Shakespeare telah menyatakan, “Orang dapat menertawakan luka hanya jika dia sendiri tidak memiliki luka itu.”2 Tampaknya tidak seorang pun yang luput dari masalah, tantangan, dan kekecewaan dunia ini. Dalam masyarakat modern yang penuh kesibukan, beberapa metode penyembuhan yang orang tua kita rasakan tampaknya tidak lagi berhasil dalam kehidupan kita. Semakin sedikit orang yang mampu meredakan stres dengan melakukan kerja fisik dan mengolah tanah. Berbagai tuntutan yang meningkat, opini yang berbeda, iklan yang menggoda, suara berisik, keadaan sulit dari banyaknya hubungan pribadi dapat merampok jiwa kita dari kedamaian yang dibutuhkan oleh jiwa kita agar berdaya guna dan hidup. Ketergesaan kita untuk memenuhi tuntutan kerja rutin kita menghancurkan kedamaian batin kita. Tekanan-tekanan untuk bersaing dan hidup amatlah besar. Hasrat kita untuk memiliki harta benda pribadi tampak besar pula. Meningkatnya kekuatan-kekuatan yang menghancurkan individu serta keluarga mendatangkan kepedihan besar dan rasa sakit hati. Satu alasan penyebab penyakit rohani dalam masyarakat kita adalah bahwa begitu banyak orang yang tidak mengetahui atau peduli dengan apa yang secara moral benar dan salah. Begitu banyak hal dinilai berdasarkan pada kenyamanan serta pemerolehan uang atau barang. Baru-baru ini, segelintir orang dan tersebut, yang cukup berani untuk berdiri dan bersuara menentang perzinaan, ketidakjujuran, kekerasan, serta bentuk-bentuk kejahatan lainnya sering dicemooh. Banyak hal yang secara jelas adalah salah, baik yang sah maupun tidak sah. Mereka yang bersikukuh mengikuti hal-hal yang jahat dari dunia tidak dapat mengetahui “damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal.”3 Bagaimanapun juga, kita harus menemukan pengaruh penyembuhan yang mendatangkan keteduhan bagi jiwa. Di manakah balsam ini? Di manakah kelegaan pengganti yang sedemikian diperlukan untuk membantu kita mengatasi tekanan-tekanan dunia? Penghiburan pengganti dapat datang melalui komunikasi yang meningkat dengan Roh Allah. Ini dapat mendatangkan penyembuhan rohani. Penyembuhan rohani digambarkan dalam kisah Warren M. Johnson, yang merupakan seorang pionir operator kapal feri di Lee’s Ferry, Arizona. Sebagai pemuda, Warren Johnson pergi ke barat mencari emas pada musim semi tahun 1866. Dia sakit parah, dan rekan-rekannya meninggalkannya di bawah sebatang pohon di halaman rumah sebuah keluarga di Bountiful, Utah. Salah seorang anak perempuan keluarga itu menemukannya dan melaporkan bahwa ada orang mati di halaman itu. Meskipun dia benar-benar orang asing, keluarga yang baik ini membawanya masuk dan merawatnya sampai sembuh. Mereka mengajarkan Injil kepadanya dan dia dibaptiskan. Akhirnya dia berhenti sebagai operator kapal feri di Lee’s Ferry. Pada tahun 1891 keluarga Warren Johnson mengalami sebuah tragedi besar. Dalam waktu singkat, mereka kehilangan empat anak karena penyakit difteri. Keempat anak itu dikuburkan secara berdampingan. Dalam sepucuk surat kepada Presiden Wilford Woodruff, tertanggal 29 Juli 1891, Warren menceritakan kisah itu “Dengan hormat, Pada bulan Mei 1891 sebuah keluarga yang tinggal di Tuba City, datang ke sini dari Richfield Utah, dimana mereka telah menghabiskan musim dingin mereka untuk mengunjungi teman-teman. Di Panguitch mereka menguburkan seorang anak, dan tanpa membersihkan kereta atau diri mereka sendiri, bahkan tidak berhenti untuk mencuci pakaian si anak yang meninggal, mereka datang ke rumah kami dan menginap, berbaur dengan anak-anak kecil kami …. Kami tidak tahu apa-apa mengenai sifat penyakit itu, namun memiliki iman kepada Allah, saat kami berada di sini di ladang misi yang sangat keras, dan berusaha sekeras yang kami ketahui untuk mematuhi Kata-Kata Bijaksana, serta melaksanakan tugas-tugas keagamaan kami, seperti membayar persepuluhan, doa keluarga, dan sebagainya, agar anak-anak kami dapat diselamatkan. Namun, dalam waktu 4 1/2 hari [anak lelaki sulung] meninggal dalam pelukan saya. Dua orang lagi meninggal karena penyakit dan kami berpuasa serta berdoa sebanyak mungkin menurut kebijaksanaan kami, karena kami memiliki banyak tugas untuk dilaksanakan di sini. Kami berpuasa selama 24 jam dan saya pernah berpuasa selama 40 jam, namun dua anak perempuan saya juga meninggal. Sekitar satu minggu setelah kematian mereka anak perempuan saya yang berusia lima belas tahun, Melinda, terserang penyakit dan kami melakukan segalanya semampu kami namun dia mengikuti yang lainnya, dan tiga orang dari anak perempuan terkasih saya serta seorang anak lelaki telah meninggal, dan itu belum berakhir. Anak perempuan tertua saya yang berusia 19 tahu sekarang tak berdaya karena penyakit, dan kami berpuasa serta berdoa untuk kesembuhannya …. Apa yang telah kami perbuat sehingga Tuhan meninggalkan kami, dan apa yang dapat kami lakukan untuk memperoleh kasihnya lagi[?] Salam dalam Injil Warren M. Johnson”4 Dalam sepucuk surat berikutnya kepada temannya, Warren Foote, Brother Johnson bersaksi bahwa dia telah menemukan kedamaian rohani. “Tetapi saya dapat meyakinkan Anda, bahwa itu merupakan [pencobaan] tersulit dalam kehidupan saya, namun saya memulainya untuk keselamatan, dan saya memutuskan melalui bantuan dari Bapa Surgawi saya untuk berpegang teguh pada pegangan besi, tidak peduli apa pun pencobaan yang mungkin menimpa saya. Saya tidak mengabaikan kinerja dari tugas-tugas saya, dan berharap serta percaya bahwa saya akan memiliki iman dan doa dari saudara-saudara saya supaya saya boleh hidup agar dapat menerima berkat-berkat, melalui wewenang Anda, yang telah Anda anugerahkan di atas kepala saya.”5 Pasal-Pasal Kepercayaan ketujuh menyatakan bahwa, di antara karunia-karunia rohani lainnya, kita percaya pada karunia penyembuhan. Saya percaya karunia ini mencakup untuk menyembuhkan baik tubuh maupun roh. Roh berbicara kedamaian ke dalam jiwa. Keteduhan rohani ini datang dengan memohon karunia-karunia rohani, yang diminta dan dinyatakan dalam banyak cara. Karunia-karunia itu kaya, penuh, dan berlimpah di Gereja zaman sekarang. Karunia-karunia itu mengalir dari penggunaan kesaksian yang rendah hati dan benar. Karunia-karunia itu juga datang melalui menyembuhkan yang sakit setelah pengurapan dengan minyak yang dipersucikan. Kristus adalah Tabib Besar, yang bangkit dari kematian “dengan kesembuhan pada sayap-sayap-Nya,”6 sementara sang Penghibur adalah agen penyembuhan. Tuhan telah menyediakan banyak cara melalui mana kita menerima pengaruh yang menyembuhkan ini. Saya bersyukur bahwa Dia telah memulihkan pekerjaan bait suci ke bumi. Itu adalah bagian penting dari pekerjaan penyelamatan bagi mereka yang masih hidup maupun yang telah meninggal. Bait suci-bait suci kita menyediakan sebuah tempat dimana kita dapat pergi untuk mengesampingkan banyak kecemasan dunia ini. Bait suci-bait suci kita adalah tempat kedamaian dan ketenangan. Di tempat yang kudus inilah Allah “menyembuhkan orang-orang yang patah hati, dan membalut luka-luka mereka.” Pembacaan dan pembelajaran tulisan suci dapat mendatangkan penghiburan besar. Presiden Marion G. Romney 1897–1988, Penasihat Pertama dalam Presidensi Utama, menyatakan “Saya merasa yakin bahwa jika, di rumah kita, orang tua mau membaca Kitab Mormon dengan sungguh-sungguh dan secara rutin, membaca sendiri maupun bersama anak-anak, roh dari kitab yang hebat itu akan datang untuk mengisi rumah kita dan semua orang yang tinggal di dalamnya. Roh kekhidmatan akan meningkat, rasa hormat bersama dan perhatian bagi satu sama lain akan tumbuh. Roh pertengkaran akan menyingkir. Orang tua akan menasihati anak-anak mereka dalam kasih dan kebijaksanaan yang lebih besar. Kesalehan akan meningkat. Iman, pengharapan dan kasih—kasih murni Kristus—akan tinggal di dalam rumah dan kehidupan kita, yang membawa dalam kehidupan mereka kedamaian, sukacita, serta kebahagiaan.”7 Semasa muda saya, manfaat kesehatan yang diperoleh dari Kata-Kata Bijaksana, termasuk tidak menggunakan tembakau, minuman beralkohol, teh, dan kopi, belum ditegaskan sebaik sekarang ini. Namun, manfaat rohaninya telah lama dirasakan. Kata-Kata Bijaksana menjanjikan bahwa mereka yang ingat untuk mematuhi perintah ini dan hidup menaati perintah-perintah ini “akan memperoleh kesehatan di seluruh tubuh mereka.”8 Sumsum telah lama menjadi lambang bagi semangat dan kehidupan yang sehat. Namun di zaman transplantasi sumsum tulang untuk menyelamatkan hidup, kalimat “sumsum untuk tulang mereka” memberi makna tambahan yang penting sebagai perjanjian rohani. Janji-janji bagi mereka yang menaati Kata-Kata Bijaksana tetap berlaku. Mereka yang menaati hukum ini “akan menemukan kebijaksanaan dan harta pengetahuan yang besar, bahkan harta yang tersembunyi; Dan mereka akan lari dan tidak menjadi letih, dan akan jalan dan tidak jatuh pingsan. Dan, Aku, Tuhan, memberi mereka sebuah janji, bahwa malaikat pemusnah akan melewati mereka, seperti terhadap anak-anak Israel, dan tidak membinasakan mereka.” Tuhan telah berjanji bahwa malaikat pemusnah akan melewati kita, seperti terhadap anak-anak Israel, dan tidak membinasakan Jika kita ingin diselamatkan, kita juga perlu dilindungi dari berbagai metode yang menghancurkan dalam pekerjaan di dunia zaman sekarang. Meskipun demikian, bagi banyak di antara kita, penyembuhan rohani terjadi bukan di tempat-tempat besar di dunia ini namun di pertemuan-pertemuan sakramen kita. Adalah menghibur untuk beribadat dengan mengambil sakramen dengan dan diajar dengan roh kerendahan hati oleh tetangga dan teman-teman dekat yang mengasihi Tuhan serta berusaha untuk menaati perintah-perintah-Nya. Uskup kami yang baik hati menugasi para penceramah untuk berbicara tentang Injil atau asas. Biasanya mereka berbicara dengan kuasa Roh kudus, dengan membuka hati mereka agar orang-orang yang hadir dapat mengetahui nilai kesaksian mereka. Kita sebagai hadirin memahami bahwa itu diajarkan oleh Roh Kebenaran dan menegaskan kesaksian yang menyertainya. Pertemuan sakramen kita hendaknya penuh pemujaan dan penyembuhan, dengan menjaga mereka yang menghadirinya tetap kuat secara rohani. Bagian dari proses penyembuhan terjadi ketika kita beribadat melalui musik dan lagu. Menyanyikan nyanyian rohani kita yang indah serta penuh pemujaan adalah makanan bagi jiwa kita. Kita menjadi sehati dan sepikiran ketika kita menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan. Di antara pengaruh-pengaruh lainnya, beribadat melalui lagu-lagu memiliki dampak secara rohani yang mempersatukan para peserta dalam sikap khidmat. Penyembuhan rohani juga datang dari memberikan dan mendengarkan kesaksian yang rendah hati. Sebuah kesaksian yang diberikan dengan jiwa yang patah, penuh syukur bagi pemeliharaan rohani, dan tunduk pada bimbingan ilahi merupakan obat yang mujarab untuk menolong meredakan kepedihan serta kecemasan di hati kita. Saya meragukan bahwa para anggota yang tulus di Gereja ini dapat memperoleh penyembuhan rohani sepenuhnya tanpa menjadi selaras dengan dasar Gereja ini, yang dinyatakan oleh Rasul Paulus yaitu “para rasul dan nabi.”10 Ini mungkin bukan hal yang populer untuk dilakukan berdasarkan sejarah masa lalu tentang penolakan dunia akan para nabi dan pesan-pesan mereka. Walaupun demikian mereka adalah penyambung lidah Allah di bumi dan mereka dipanggil untuk memimpin serta mengatur pekerjaan pada zaman dan masa ini. Adalah juga penting bagi kita untuk kedapatan terus-menerus mendukung uskup, presiden cabang, dan presiden wilayah serta presiden distrik kita. Informasi terkini tampaknya menegaskan bahwa penyembuhan rohani terakhir terjadi dengan cara melupakan diri sendiri. Sebuah kajian tentang catatan-catatan tertulis menyebutkan bahwa mereka yang dapat bertahan hidup paling baik di penjara dan di kamp-kamp penawanan adalah mereka yang prihatin terhadap sesama narapidana dan bersedia memberikan makanan serta barang-barang mereka untuk membantu orang lain. Dr. Viktor Frankl menyatakan “Kita yang hidup di kamp konsentrasi dapat mengingat para pria yang berjalan memasuki gubuk-gubuk menghibur orang lain, memberikan potongan roti terakhir mereka. Orang-orang ini mungkin sedikit jumlahnya, namun mereka memberikan bukti yang cukup bahwa segala sesuatu dapat diambil dari seseorang kecuali satu hal kebebasan terakhir manusia—untuk memilih sikap seseorang dalam serangkaian situasi yang diberikan, untuk memilih cara orang itu sendiri.”11 Juruselamat dunia mengatakan dengan sangat sederhana “Barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.”12 Dari semua hal yang dapat kita lakukan untuk menemukan ketenangan, doalah yang barangkali paling menghibur. Kita diperintahkan untuk berdoa kepada Bapa, dalam nama Putra-Nya, Tuhan Yesus Kristus, dan dengan kuasa Roh Kudus. Tindakan berdoa kepada Allah adalah memuaskan jiwa, meskipun Allah, dalam hikmat-Nya, mungkin tidak memberi apa yang kita minta. Presiden Harold B. Lee 1899–1973 mengajarkan kepada kita bahwa semua doa kita dijawab, namun kadang-kadang Tuhan berkata Nabi Joseph mengajarkan bahwa “cara terbaik untuk memperoleh kebenaran dan kebijaksanaan adalah … datang kepada Allah dalam doa.”14 Doalah yang paling bermanfaat dalam proses penyembuhan. Luka-luka yang disebabkan oleh orang lain disembuhkan dengan “keterampilan menyembuhkan.” Presiden Joseph F. Smith 1838–1918 menyatakan, “Namun penyembuhan sebuah luka adalah suatu keterampilan yang tidak diperoleh hanya melalui praktik, namun melalui kelembutan yang penuh kasih yang datang dari niat baik sepenuhnya dan minat yang simpatik demi kesejahteraan dan kebahagiaan orang lain.”15 Ada harapan bagi semua orang untuk disembuhkan melalui pertobatan dan kepatuhan. Nabi Yesaya menjelaskan bahwa “sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju.”16 Nabi Joseph Smith menyatakan, “Tidak pernah ada saat ketika roh terlalu tua untuk mendekat kepada Allah. Semua orang berada dalam jangkauan mendapat belas kasihan.”17 Setelah kita sungguh-sungguh bertobat, rumusnya benar-benar sederhana. Sesungguhnya, Tuhan telah memberikan rumus itu kepada kita dalam kata-kata ini “Tidak maukah kamu sekarang kembali kepada-Ku, dan bertobat akan dosa-dosamu, dan ditobatkan agar Aku dapat menyembuhkan kamu?”18 Dalam melakukan hal itu, kita memiliki janji-Nya bahwa “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati, dan membalut luka-luka mereka.” Kita menemukan ketenangan di dalam Kristus melalui pengaruh sang Penghibur, dan Juruselamat mengulurkan undangan kepada kita “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”19 Rasul Petrus berbicara tentang “serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”20 Sewaktu kita melakukan hal ini, penyembuhan terjadi, sama seperti yang Tuhan janjikan melalui Nabi Yeremia ketika Dia berfirman “Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, dan akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka …. Aku akan membuat segar orang yang lelah, dan setiap orang yang merana akan Kubuat puas.”21 Di kemuliaan selestial, kita diberitahu bahwa “Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita.”22 Maka iman dan pengharapan akan menggantikan rasa sakit hati, kekecewaan, kesengsaraan, penderitaan, dan kepedihan, dan Tuhan akan memberi kita kekuatan, sebagaimana yang Mormon katakan, bahwa kita “tidak akan menderita sesuatu macam kesengsaraan apa pun, kecuali kesengsaraan itu tertelan di dalam kesukaan tentang Kristus.”23 GAGASAN BAGI PENGAJAR KE RUMAH Setelah Anda dengan doa yang sungguh-sungguh mempersiapkan diri, bagikanlah pesan ini dengan menggunakan metode yang mendorong peran serta dari mereka yang Anda ajar. Berikut adalah beberapa contohnya Perlihatkan apa yang Anda gunakan atau mintalah para anggota keluarga untuk memperlihatkan apa yang mereka gunakan untuk merawat luka-luka ringan, misalnya sabun, air, dan perban. Bahaslah proses penyembuhan jasmani. Menurut Presiden Faust, mengapa kita memerlukan penyembuhan rohani dewasa ini? lihat empat alinea pertama dalam artikel ini. Bahaslah beberapa “metode” Presiden Faust untuk memperoleh karunia penyembuhan. Berikan kesaksian mengenai kuasa penyembuhan dari Yesus Kristus. Bacalah dengan keras atau ceritakan dengan kata-kata Anda sendiri kisah mengenai Warren M. Johnson. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini mengenai luka dan penyembuhan rohani? Bacalah apa yang dikatakan oleh Presiden Faust mengenai pertemuan sakramen. Mintalah para anggota keluarga membagikan bagaimana menghadiri pertemuan sakramen telah membantu mereka merasakan Roh Kudus dan disembuhkan. Tekankan bahwa Presiden Faust menggunakan firman Allah dari tulisan suci kunci untuk membantu menyembuhkan jiwa yang terluka lihat Yakub 28. Kenali dan bagikanlah tulisan suci tersebut yang mengesankan bagi Anda.
Sepertiditulis dalam Amsal 6: 16-19, "Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara." Amsal 420-27 “……..Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan…….”. Menjadi garam dan terang dalam pemikiran kita diawali dengan menjaga hati. Pemikiran kita dapat tercemar dan menjadi najis di hadapan Allah karena memiliki segala pikiran jahat, seperti pembunuhan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat Mat. 1519; Mark. 721 yang bersumber dari hati yang tidak bersih. Hal-hal tersebut dapat terjadi bila seseorang tidak mau menjaga hatinya. Amsal 423 berkata “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Jadi, setiap kita perlu menjaga hati supaya tidak timbul kehidupan dan pikiran yang bertentangan dengan Firman-Nya. Lalai dalam menjaga hati akan mengakibatkan kita menyimpang dari jalan yang aman dan terjebak dalam jerat pembinasaan bnd. Ams. 724-27. Apa yang perlu kita ketahui tentang hati kita ?. Pertama, hati manusia adalah pusat pengendalian sikap dan darinyalah keluar instruksi yang biasanya kita jalani dengan patuh. Hati adalah saripati manusia, hati mencerminkan siapa kita sesungguhnya. Hati tidak berbohong, namun hati dapat memerintahkan kita untuk berbohong. Hati tidak bisa membunuh, tetapi hati sanggup menyuruh tangan untuk membunuh. Hati adalah perangkat lunak dalam komputer otak manusia yang dapat memprogramkan kita berbuat seturut kehendaknya. Betapa berkuasanya hati! Itu sebabnya firman Tuhan mengingatkan, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan” Ams. 423. Kedua, hati adalah sumber “mata air”, bila sumbernya kotor, maka kotorlah airnya, namun bila sumbernya bersih, maka bersihlah airnya. Rupanya hati tidak dengan sendirinya bersih, kita harus menjaganya dengan seksama. Kita harus selalu melindunginya agar tidak tercemari. Bill Bright alm., pendiri Campus Crusade for Christ, menawarkan resep untuk menjaga kebersihan hati yaitu dengan cara “bernapas” secara rohani. Jika kita mendukakan Roh Kudus, akuilah dosa; dengan kata lain, “hembuskan napas.” Setelah itu, dengan iman, “tariklah napas”, terimalah kuasa Roh Kudus kembali. Hanya Roh Kuduslah yang dapat menolong kita menjaga hati agar tetap bersih. Karena pemikiran kita dipengaruhi dari hati kita, maka kita perlu menjaga hati supaya garam dan terang kita sebagai anak-anak Allah dapat kita tampilkan dalam pemikiran dan tindakan kita. Bahan bacaan Amsal 423; Matius 1518-19; Markus 721; Lukas 645. [Sumber Ayub Sahrul Efendi, Ilustrasi. Menjaga kehidupan bersih adalah dengan cara menjaga hati

TernyataTuhan Yesus tidak mengusir atau menghindarinya, malahan Dia menyentuhnya dengan hati yang penuh belas kasihan, bahkan menyembuhkannya seketika itu juga! (ay 41-42). Menurut Firman Tuhan, tindakan Yesus ini didasari oleh belas kasihNya, "Lalu tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan."(ay 41).

Danitu semua harus terangkai dalam tindakan nyata. Memberi perhatian penuh, yang lahir dari lubuk hati paling dalam dan keinginan yang tulus. Berusaha secara terus-menerus untuk memahami latar belakang kehidupan sang kekasih, menyelidiki seluk beluk persoalan hatinya, mencoba menemukan karakter jiwanya, mendefinisikan harapan-harapan dan mimpi
Tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, 7dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia." (Efesus 6:6b-7) Percayalah bahwa Tuhan akan membantu kita mengatasi segala kesulitan, tragedi, kesedihan, dan sakit hati.
  1. Оրωዡинኆ ሐնጺвиηоч չоջεሠ
    1. Ջиσሙст у
    2. Шаሳաትፌբиጎ սጵ оተωֆሪթаኬи
  2. Азεտωжуձ гло
26 Firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau". Hatidan pikiran Sedulur dijamin akan tentram dan damai. 2. Menerima Bentuk Tubuh satu bukti bahwa bersyukur itu indah adalah dengan menerima bentuk tubuh. Tubuh merupakan pemberian dari Sang Pencipta, tidak ada gunanya menyesali dan tidak percaya diri atas bentuk tubuh yang dimiliki.
HanyaTuhan yang mengetahuinya. Ayat yang kita baca diatas mengatakan bahwa pemberian itu diterima ketika kita memberi dengan hati yang rela. Memberi dengan rela artinya tidak mengungkit-ungkit apa yang telah kita berikan. Tuhan tahu kerelaan dan ketulusan hati kita pada saat memberikan sesuatu, baik itu berupa materi, waktu dan tenaga kita.
.